Hanung Bramantyo Siap Garap Film Adaptasi Novel Kontroversial Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

Diorama.id - Setelah sukses dengan film-film bertema agama, seperti Perempuan Berkalung Sorban, Tanda Tanya ‘?’, Ayat-ayat Cinta, dan Sang Pencerah, pengarah film kelahiran Yogyakarta yaitu Hanung Bramantyo dikonfirmasi siap menghadirkan film dengan genre serupa pada tahun 2023 ini.

Dimana melalui unggahan di akun Instagram miliknya @hanungbramantyo dirinya
mengkonfirmasi siap menghadirkan versi layar lebar dari novel kontroversial ‘Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur.

Melalui unggahannya tersebut film Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur akan diproduksi oleh Dapur Film Indonesia dan akan menghadirkan sosok Aghniny Haque serta Andri Mashadi sebagai cast utamanya.

Aghniny Haque sendiri kemungkinan besar akan memerankan sang karakter utama dari versi film dari Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur yaitu Nidah Kirani.

Dalam unggahanya tersebut, Hanung Bramantyo juga menyebutkan bahwa project terbarunya tersebut sudah mendapatkan restu dari sang penulis novel yaitu Muhidin M. Dahlan.

Novel Kontroversial Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur dapatkan Adaptasi Film Layar Lebar

Menariknya terlihat dari Clapperboard yang tampak pada unggahan tersebut, film yang diadaptasi dari novel kontroversial ini disiapkan untuk melakukan pengambilan gambar pada 1 Mei 2023 mendatang.

Baca Juga: Sinetron Legendaris Jin dan Jun Dapatkan Film Layar Lebar, Bakal Jadi Film Bergenre Komedi Horor Thriller!

Novel Tuhan Izinkan aku menjadi Pelacur sendiri menjadi begitu kontroversial, dikarenakan tema yang diangkat sendiri memberikan kritikan sosial terhadap kemunafikan serta kebobrokan di balik kelompok dan organisasi Islam radikal.

Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur sendiri adalah novel karya Muhiddin M Dahlan, yang pertama kali dirilis pada tahun 2006 silam.

Sejak pertama kali dirilis novel ini, menuai tanggapan yang cukup beragam karena isi kritiknya dianggap megena dan tajam, namun di lain sisi juga menimbulkan polemik dikalangan masyarakat.

Polemik tersebut muncul karena novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur, memberikan kritik keras kepada organisasi radikal yang mengusung pendirian negara Islam. Selain itu novel ini juga mengkritisi cara beragama okum-okum yang dianggap begitu otoriter dan dogmatis.

Ceritanya sendiri akan berfokus pada sosok mahasiswi bernama Nidah Kirani, yang merupakan seorang yang taat beragama, dimana dirinya bercita-cita menjadi seorang muslimah yang mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik.

Dalam memenuhi hal tersebut Nidah akhirnya memutuskan untuk memasuki organisasi Jemaat Islam.