Diorama.id - Sepertinya preview yang pernah kami tulis beberapa waktu yang lalu mengenai game The Dark Pictures Anthology: The Devil in Me tidak berhasil mengubah impresi kami terkait game yang satu ini.
Pasalnya setelah memainkan keseluruhan konten, baik dari cerita, elemen kejut, gameplay serta berbagai konsekuensi didalamnya kami merasa seolah sedang mengalami ‘dejavu’.
Meskipun dari segi pemilihan premis pihak Supermassive Games terbilang cukup bervariatif karena mengangkat kisah serial killer pertama dari Amerika yaitu H.H Holmes dengan ‘Murder Castle’ miliknya.
Namun secara gameplay game ini menawarkan pengalaman bermain yang terus berulang dari dari bagian tiap bagiannya.
Seolah ada beberapa bagian dari game ini serasa menjadi ‘anak tiri’, dimana ada beberapa hal yang terasa tidak mendapatkan treatment yang baik dari pihak Supermassive Games selaku pengembang.
Tanpa berlama-lama lagi berikut review kami saat memainkan game The Dark Pictures Anthology: The Devil in Me.
Cerita : Menguak Sejarah Sang Pembunuh Berantai Pertama
Cerita dari The Devil in Me dibuka dengan sekumpulan tim pembuat film dokumenter yang mendapatkan undangan misterius untuk meliput sebuah replika dari rumah seorang serial killer asal Amerika bernama H.H Holmes.
Sedari awal kedatangan mereka ke rumah tersebut tidak berjalan mulus, dimana berbagai hal tidak wajar mulai terjadi.
Artikel Terkait
Synduality dari Bandai Namco Jelaskan Detail Game dan Anime-nya
Review Call of Duty Modern Warfare 2 – Nostalgia dengan Wajah Baru