Tencent Diperbolehkan Update Aplikasi Pasca Dilarang 3 Minggu

Diorama.id – November lalu adalah bulan yang tidak mengenakkan bagi Tencent. Pasalnya perusahaan teknologi tersebut dilarang melakukan update selama 3 minggu oleh pemerintah Tiongkok karena melanggar aturan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah melanggar hak pengguna atas perlindungan data.

Hukuman tersebut tidak menyebabkan pengguna tak boleh mendownload aplikasi, hanya saja membatasi pihak Tencent untuk memberikan update sama sekali selama masa hukuman dan investigasi pemerintah Tiongkok berlangsung. Pelarangan tersebut akhirnya berakhir hari ini.

Baca Juga: Tencent Umumkan Beta Test Game FPS Terbarunya Arena Breakout!

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), sembilan aplikasi dari Tencent telah diperbolehkan untuk mendapatkan update. Tencent mengatakan kepada SCMP bahwa Kementrian Industri dan Informasi Teknologi Tiongkok memberikan lampu hijau kepada mereka untuk memberikan update di app store. Dua di antaranya adalah QQ Music dan WeCom.

Aplikasi lain juga mendapatkan update baru dari Tencent, namun sayangnya harus dengan ‘panduan administratif sementara’ dari pemerintah Tiongkok. Tencent juga mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan pihak berwajib untuk meninjau ulang beberapa aplikasi buatan mereka. Salah satunya adalah WeChat yang kini miliki kurang lebih 1,2 miliar pengguna.

Di sisi gaming sendiri, Tencent masih memiliki dua game terlaris yakni PUBG Mobile dan Honor of Kings (atau Arena of Valor di luar Tiongkok) yang sukses hujani keuntungan sebesar kurang lebih 1 miliar USD tahun ini.

Baca Juga: Instagram Tengah Pertimbangkan Bakal Adopsi NFT ke Platform Miliknya

Tak hanya itu, Tencent juga baru saja akuisisi pengembang Back 4 Blood, Turtle Rock Studios, tim yang sama yang juga mengembangkan Left 4 Dead di bawah naungan Valve.

Selain Turtle Rock Studios, Tencent juga memiliki pengembang lain seperti Riot Games (League of Legends, Valorant), Sumo Digital (Team Sonic Racing, Crackdown 3), dan lainnya. Mereka juga miliki saham di Epic Games, Activision Blizzard, Ubisoft, hingga Dontnod Entertainment.