Diorama.id – Beberapa hari yang lalu Nintendo mengumumkan bahwa mereka akan menutup toko digital game 3DS dan Wii U tahun depan. Penutupan ini merupakan salah satu seleksi alam yang mana akan melepas mereka dari biaya server karena penjualan gamenya tak lagi laris seperti Switch.
Keputusan Nintendo menutup toko digital game 3DS dan Wii U tersebut bisa diterima oleh sebagian gamer, namun tidak bagi Video Game History Foundation yang mengkritik keputusan mereka.
Dalam cuitan akun Twitternya, Video Game History Foundation menjelaskan bahwa Nintendo tidak melakukan langkah yang cukup untuk memastikan game yang dihapus daftarnya akan dipertahankan dengan benar.
Baca Juga: Nintendo Resmi akan Hentikan Distribusi Game Digital 3DS dan Wii U, Kapan?
Mereka memahami keputusan Nintendo dari segi bisnis untuk menutup toko digital 3DS dan Wii U, namun mereka tidak mengerti apa yang ingin Nintendo lakukan untuk fans yang ingin memainkan game mereka tersebut di masa depan.

Menurut mereka Nintendo yang aktif melobi untuk mencegah berikan akses legal kepada game-game tersebut secara aktif merusak sejarah video game.
Pendiri sekaligus co-director Video Game History Foundation, Frank Cifaldi menyarankan fans untuk lakukan hacking Nintendo mereka agar mereka bisa memainkan game mereka di masa datang jika tak lagi dapatkan akses.
Artikel Terkait
Tak Terkalahkan, Penjualan Nintendo Switch juga Kuasai Britania Raya
Bekas Markas Pertama Nintendo Kini Jadi Hotel, Buka Reservasi di Jepang
Buruan Klaim, Daemon X Machina, Game Eksklusif Nintendo Kini Gratis Permanen di PC
Nintendo Blokir Lebih dari 1300 Video di YouTube Karena Soundtracknya
Mendominasi! Penjualan Nintendo Switch Tembus 100 Juta Unit
Nintendo Tak Tertarik Ikuti Akuisisi Seperti Sony dan Microsoft
Game Kimetsu no Yaiba the Hinokami Chronicles Tuju Nintendo Switch